Bagi pegawai swasta yang tengah dilanda musibah pandemi mungkin berada dalam posisi yang sulit. Begitu pula dengan para pengusaha yang terdampak oleh pandemi. Tetapi, di sisi lain justru ada yang mendulang keuntungan meskipun jumlahnya tidak banyak.

Nah, buat yang masih punya dana nganggur sebenarnya kondisi pandemi menjadi momen yang tepat untuk tetap berinvestasi. Di saat makin banyak masyarakat bergantung pada pinjol cepat cair dan mudah untuk mendapatkan pinjaman maupun dana darurat, beberapa langkah berikut ini mungkin bisa dijadikan salah satu pedoman untuk mendulang cuan di masa pandemi.

1. Obligasi (Surat Utang Negara)

Bagi yang punya dana nganggur dan masih takut dengan risiko berinvestasi lewat saham atau reksadana, bisa menjadikan obligasi atau surat utang negara sebagai salah satu opsi terbaik. Mengapa? Karena surat utang terbilang lebih aman serta pengembalian yang pasti sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan. 

2. Logam mulia

Instrumen investasi konvensional yang langsung melonjak di masa pandemi ini termasuk salah satu yang dijadikan andalan berinvestasi di masa resesi. Malahan harganya kini sudah mencapai Rp1 jutaan. Sementara tiga bulan sebelumnya masih di angka Rp 800 ribuan per gramnya. 

3. Saham dengan fundamental kuat

Pada masa pandemi, banyak saham blue chip yang diskon besar-besaran. Tetapi, ingat juga bahwa instrumen investasi seperti saham masih punya risiko, terutama jika kamu mengandalkan beberapa saham gorengan atau saham yang market capnya kecil. Jika memang sudah berniat berinvestasi untuk jangka panjang, tidak ada salahnya memilih beberapa saham blue chip yang terdiskon saat memasuki resesi. 

4. Siapkan juga dana darurat dan proteksi

Supaya tidak buntung, jangan menyimpan semua uang tunai dalam bentuk investasi. Rata-rata para miliyuner tetap menyimpan 40 persen hartanya dalam bentuk tabungan hingga uang tunai sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu saat dibutuhkan. Sisanya disalurkan untuk instrumen investasi seperti saham, obligasi, hingga logam mulia dengan melakukan diversifikasi investasi. 

5. Membuka usaha

Siapa bilang usaha bisa mati saat pandemi? Anggapan tersebut boleh jadi terjadi pada beberapa usaha tetapi tidak dengan usaha yang justru dibutuhkan oleh masyarakat luas. Contoh kecil seperti usaha masker, alat kesehatan, hingga sabun dan hand sanitizer. Alat-alat kesehatan ini menjadi salah satu kebutuhan yang kini tidak bisa dipisahkan lagi di era new normal.

Kamu juga perlu jeli dengan kebutuhan masyarakat. Apa kendala atau masalah yang belum bisa dipecahkan oleh masyarakat, disitulah kamu mendulang keuntungan dengan menawarkan solusi.

Soal modal mungkin kamu merasa akan merasa kesulitan mendapatkannya di masa sulit seperti ini. Selama kamu masih punya pemasukan tetap dari sumber apapun juga, kamu masih berpeluang mengajukan pinjaman modal dari pinjol cepat cair dan mudah untuk usaha.

Salah satunya seperti Kredivo yang berkomitmen memberikan 20 persen produk pinjamannya untuk mendukung UMKM maupun usaha yang baru dirintis.  

Kredivo sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan diawasi langsung. Keuntungannya jelas bagi masyarakat untuk mendapatkan jaminan keamanan dalam bertransaksi termasuk mengajukan pinjaman tunai untuk membuka usaha. 

Kredivo menawarkan bunga 2,6% per bulan dengan tenor 3,6, sampai dengan 12 bulan untuk belanja online maupun pinjaman tunai dengan kredit limit sampai dengan Rp30 juta. 

Daftar sekarang bisa di mana saja dan kapan saja hanya lewat aplikasi Kredivo. Unduh aplikasinya gratis lewat Google Play Store maupun App Store dengan langkah yang mudah. Proses pendaftaran cepat kurang dari 3 menit serta persetujuannya akan diproses dalam 1×24 jam saja!

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *